Tempat Berdoa yang Dikabulkan Allah Ketika Umrah & Haji serta Ciri-ciri Mabrur Haji dan Maqbul Umroh
1. Kawasan Masjidil Haram
Area di sekitar Masjidil Haram adalah dianggap mustajab, yaitu
doa-doa akan dikabulkan Allah. Namun ada beberapa bagian Masjidil Haram
yang diutamakan. Yang pertama adalah Multazam, bagian dari Ka’bah,
posisinya di antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad. Multazam paling jadi
rebutan jamaah umrah dan haji usai tawaf untuk berdoa.
Yang kedua adalah Maqam Ibrahim, batu pijakan Nabi Ibrahim saat
membangun Ka’bah. Pada batu ini terdapat bekas tapak kaki Nabi Ibrahim.
Tempat di belakang Maqam Ibrahim adalah tempat dimana doa dikabulkan
Allah. Jamaah umrah dan haji salat dua rakaat di tempat ini seusai Tawaf
mengelilingi Ka’bah.
Ada pula Hijr Ismail, bentuk kontruksi setengah lingkaran di sebelah
barat Ka’bah. Dalam sejarahnya, dahulu Siti Hajar dan putranya Nabi
Ismail berlindung di tempat ini. Hijr Ismail juga dianggap bagian dari
Ka’bah karena dahulu luas Ka’bah hingga batas Hijr Ismail. Namun, karena
sifat kikir kaum Quraisy, Ka’bah pun dipugar menjadi lebih kecil. Oleh
karena itu, Hijr Ismail dimasukkan dalam bagian Ka’bah.
Selain itu ada Hajar Aswad, adalah batu hitam di sudut Ka’bah yang
diletakan Nabi Ibrahim. Batu beraroma wangi ini diimani sebagai batu
yang berasal dari surga. Jamaah umrah dan haji sering berebut untuk
menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Di sudut Ka’bah yang berkebalikan
dengan Hajar Aswad, ada Rukun Yamani yaitu sudut Ka’bah yang menghadap
ke negara Yaman yang juga dianggap tempat istimewa.
Pada saat Sa’i, tempat istimewa untuk berdoa adalah Bukit Shafa dan
Marwa. Ini bukit bersejarah dimana Siti Hajar mencari air untuk bayinya,
Nabi Ismail. Mereka berlari-lari kecil dari Bukit Shafa menuju Bukit
Marwa dan sebaliknya. Bukit Shafa dan Bukit Marwa pun menjadi favorit
jamaah haji dan umrah untuk berdoa.
2. Kawasan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi di Madinah adalah masjid terpenting kedua bagi umat
Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Kawasan ini pun dianggap
mustajab, terutama di Raudhah. Tempat ini aslinya adalah halaman rumah
Nabi Muhammad SAW. Para jamaah haji selalu berupaya keras
berdesak-desakan agar bisa masuk dan berdoa di tempat ini. Tempat ini
sudah dibuka 24 jam, untuk mengurangi kepadatan jamaah. Jamaah perempuan
pun punya jadwal tertentu agar tidak bercampur dengan jamaah pria.
3. Arafah saat waktu haji
Padang Arafah menjadi inti dari kegiatan haji tapi tidak dengan
umrah. Hanya pada saat haji, para jamaah dari seluruh dunia berkumpul
untuk melakukan ibadah wukuf dari tengah hari sampai sore hari. Berdoa
saat wukuf di Arafah akan dikabulkan oleh Allah.
4. Muzdalifah saat waktu haji
Usai dari Arafah, para jamaah haji menuju ke Muzdalifah, yang berada
di antara Arafah dan Mina, untuk bermalam di tenda-tenda. Jamaah
biasanya mengumpulkan batu kerikil untuk dilemparkan saat Jumroh. Pada
malam hari adalah waktu yang cocok untuk berdoa dan diyakini akan
dikabulkan Allah.
5. Jamarat saat waktu haji
Jamarat adalah 3 pilar batu bersejarah yang pasti didatangi jamaah
haji. Sedangkan jamaah umroh tidak pergi ke sini. Dalam sejarahnya, Nabi
Ibrahim melempar setan dengan batu di ketiga tempat ini ketika
menggodanya agar tidak mengurbankan Nabi Ismail. Ada tiga tempat untuk
melempar jumroh yaitu Jumrotul Aqoba, Jumratul Wustho, Jumratul Ula.
Para jamaah berdoa di sini.
Ciri-ciri Mabrur Haji dan Maqbul Umroh
- Tutur katanya selalu baik dan menyenangkan orang lain. Memiliki sifat terpuji seperti sabar, rendah hati (tawaddhu’) dan tidak sombong.
- Lebih taat beribadah dibandingkan sebelum ia menunaikan ibadah haji atau umroh. Karena selama berada di tanah suci ia telah dilatih untuk taat beribadah, terutama dalam ibadah salat.
- Selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela. Orang yang mendapat haji mabrur tidak mau lagi berbohong. Ia akan selalu jujur dalam kesehariannya, apapun profesinya.
- Sifat sosialnya akan meningkat, begitu pula rasa kesetiakawanan terhadap sesama. Ia akan jadi rajin ber-infaq fi sabilillah, menyantuni anak yatim dan orang miskin.
Keutamaan umrah
- sebagimana disebutkan dalam sabda Rasulullah saw.
“Iringilah haji dengan umrah. Sebab, sesungguhnya mengiringi haji dengan umrah menghapus kefakiran dan dosa seperti api menghilangkan kotoran pada besi.”2. Demikian juga sabda beliau:
العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة3. Melakukan umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji.
“Umrah ke umrah berikutnya merupakan penebus dosa diantara keduanya, sedangkan haji mabrur tidaklah dibalas kecuali dengan surga.”
4. Barangsiapa keluar untuk menunaikan haji dan umrah lalu meninggal dunia di salah satu tanah suci, maka baginya diberikan pahala berhaji dan berumrah hingga hari kiamat dan tidak diadili dan tidak pula dihisab melainkan dikatakan kepadanya “masuklah ke dalam syurga”
5. Menjadi tetamu Allah, tetamu Allah ada tiga golongan; orang yang berhaji,berumrah dan berperang.
6. Pahala dan ganjaran dilipatgandakan, mengabulkan apa yang mereka doakan
Adab Haji dan Umrah
1. Mengikhlaskan Niat Hanya karena Allah Semata
2. Bertaubat kepada Allah Ta’ala dengan Taubat Nashuha.
3. Berusaha Melaksanakan Umrah di Bulan Ramadhan.
4. Menjaga Adab-Adab Safar berkaitan dengan Haji dan Umrah.
5. Seorang Wanita Tidak Boleh Berangkat Haji atau Umrah kecuali Disertai oleh Mahramnya.
6. Mempelajari Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Haji dan Umrah.
7. Membawa Bekal yang Cukup dari Nafkah yang Halal
8. Memperbanyak Sedekah
9. Banyak memberikan Nafkah kepada Teman Seperjalanan.
10. Menolong Teman Seperjalan
11. Menghiasi Diri dengan Akhlak yang Mulia.
12. Selalu Bertaqwa kepada Allah.
13. Menjaga Lisan
14. Menundukkan Pandangan
15. Menjauhi Semua Perbuatan Haram
16. Kaum Wanita Wajib Memakai Hijab Islami
17. Menghindari Berdesak-desakan dan Bercampur baur Antara Laki-laki dan Wanita
18. Menjauhi Rafats (Berkata Tidak Senonoh), Berbuat Fasik, dan Berbantah-Bantahan ketika Mengerjakan Haji.
19. Selalu Tafakkur, Tadabbur, dan Sakinah (Tenang)
20. Terus-Menerus Berdzikir dengan Lisan maupun hati.
21. Memperbanyak Do’a
22. Banyak Memberi Makan
23. Selalu Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
24. Tidak Mengganggu Orang Lain.
25. Sabar Terhadap Gangguan Orang Lain.
26. Melazimi Sunnah dalam Seluruh Manasik Haji.
27. Menyibukkan Diri Mengajarkan Sunnah kepada Orang Lain
28. Menghindari kesalahan-Kesalahan dalam Pelaksanaan Haji dan Umrah
29. Segera Kembali kepada Keluarganya Setelah Menyelesaikan Ibadah Haji.
30. Kembali dari Haji dan Umrah dalam keadaan yang lebih Baik dari Sebelumnya.